Sunday, December 8, 2013
Browse »
home»
cerpen
»
cinta
»
renita
»
satu
»
untuk
»
Cerpen Cinta Satu Cinta untuk Renita
SATU CINTA UNTUK RENITA
oleh: Ulfah Z
Pagi ini udara sejuk angin berhembus merasuk kalbu,burung-burung bernyanyi mengiringi aku yang pergi. ya, mobil silver ini membawaku ke rumah sahabatku renita, sudah 1tahun kita tak berjumpa. dan liburan kali ini aku ingin menemui sahabat ku itu. Sampailah kami dirumah berukuran sedang dengan taman yang cukup luas, saat ku menampakan diri dari mobil seseorang yang aku kenali menyambutku dengan senyuman, dan pelukan hangat.
"nil, kamu beda
banget jadi islamik pake busana muslim, jilbab" komentar renita
kepadaku
"sekarang kan aku santri ren, cantik ya? kamu juga cantik kok
kalau jadi islamik"
"aku belum siap"
renita tertawa
"kamu pasti cape, aku anter ke kamar kamu aja yaa, supaya kamu bisa istirahat."
Aku mengikuti renita, yang menuntun ku menuju kamar.
"yaudah kamu
istirahat deh.."
renita menutup pintu. ya..perjalanan selama 3jam itu membuatku lelah, dan terlelap dalam buai mimpi.
mataku mulai membuka, tenggorokan terasa gersang, aku pergi ke dapur untuk meminum segelas air. tapi saat aku melintasi ruang tamu, sosok asing mencuri perhatianku. seorang lakilaki berjaket biru duduk disofa, siapa dia? tanyaku
"heii, udah bangun?"
"siapa dia?" tanyaku
"dia kakak kelasku, nil tolong bawa minuman ini kesana yaa, aku pengen pipis nih" aku tidak enak menolak, jadi ku lakukan. aku menerima nampan dan membawanya keruang tamu, saat meletakan diatas meja dia memegang tanganku, dengan cepat aku lepaskan.
"lo siapa?"
"saya teman renita."
dengan cepat aku membalik dan pergi kedapur.
"lho, kok gak temenin kak ivan ngobrol?"
"ntar jadi fitnah, kalo lawan jenis berdua duaan"
"kan ga ada yang lihat"
"tapi allah maha melihat"
"iya deh nila..kamu lebih paham"
Ku hanya bisa menggelengkan kepala saat Renita dan irvan bercanda,sesekali berpegangan tangan. Ya allah jauhkan Renita dari godaan syetan, doa ku saat menunaikan ibadah sholat asar. Malam harinya tepat jam 8malam, perut ku terasa lapar. Aku hendak mengajak renita makan diluar, tapi tak ku temukan diseluruh penjuru rumah. Terdengar suara dari taman belakang, aku mengintip dari jendela, kulihat ada sosok yang mencuriga kan disudut yang gelap. Ku beranikan diri mendekatinya, dengan senter ditangan lalu ku sorot pada sudut itu,
Astagfirullah !! Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat sosok yang amat ku kenali berduaan dengan seorang laki-laki, apa yang mereka lakukan?? Dengan tanpa pikir panjang aku menarik renita dari pelukan makhluk itu.
"lebih baik kamu pulang, bertamunya besok saja" aku mengusir secara halus. Setelah dia pergi, aku bertengkar hebat dengan Renita.
"apa hak kamu melakukan itu? Dia pacar aku !!"
"aku sahabat kamu !! dan yang tadi kamu lakukan itu dosa!! Allah tidak menyukainya."
"Alah baru setahun pake jilbab aja, udah belagu gini . Kamu emang sahabat aku, tapi kamu ga berhak ngatur aku !!"
Renita berlalu ke kamarnya, dari mata mengalir butiran butiran bening apa yang aku lakukan ini salah?
Siang ini, renita mengajaku jalan. Dia tidak memberi tauku akan kemana, dia hanya mengatakan "kamu akan kembali ke masa lalu". Dan soal tadi malam, tak satupun dari kami membahasnya.
Sampailah kami ditempat tujuan.
Ya..renita benar, aku kembali ke masa lalu.
Cafe Magelitta, tempat aku dan renita nongkrong-nongkrong dulu, cafe penuh kenangan.
Renita mengajaku menemui seseorang yang sedang duduk sendirian.
Subhanallah ! itu...seseorang yang dulu pernah jadi pengisi hatiku, sejenak dadaku berdebar debar, rasa cinta masa lalu datang seketika.
"kalian ngobrol aja dulu, aku kesana dulu"
Renita pergi, aku masih berdiri, tak percaya akan bertemu dengan dia lagi.
"La, duduk. Ga pegel apa berdiri terus??" tanpa berkata kata aku duduk .
"jujur, kamu banyak berubah . Dari segi penampilan kamu sekarang berjilbab, dan aku yakin sifat kamu pasti berubah. Jujur kamu lebih cantik pake jilbab itu"
Aku gak bisa nahan rasa malu ku, dipuji oleh Rizal.
"kamu juga beda, terlihat lebih dewasa .." perbincarangan kami berlanjut cappucino, diatas meja menjadi saksi bisu pertemuan kami.
Malam ini kami ngobrol berdua dikamar renita.
"senangnya hati..bertemu cinta pertama di cafe kenangan." renita menyindir soal pertemuan tadi siang.
Aku tersenyum.
"kalian tuh cocok, balikan bukan ide yang buruk kan ?" aku diam sejenak.
"aku gak mau, pelajar yang aku terima selama setahun ini jadi mubazir, mereka mengajarkan ku etika dalam islam, dan apa apa yang tidak diperbolehkan dalam islam, termasuk pacaran"
"tapi apa sudah hilang perasaan mu pada rizal?"
Jujur rasa itu datang sesaat, namun hatiku telah menemukan penghuni hati yang lain.. Batinku
"Nila...aku menyesali jalan hidup ku sekarang, kamu tau kak irvan? dia adalah pacar ke-3 ku, dan laki laki yang saat itu kepergok ditamaJuga pacar ku, Devian namanya. Dan saat tadi siang dicafe...aku juga berdua dengan pacar ke 2 ku, Zian.
Aku terjebak dalam permainan ku sendiri, awalnya aku hanya ingin mendapatkan perhatian yang lebih . Karena aku tak pernah dapat perhatian dari ke2 orangtua ku yang sibuk diluar negri. Tapi hingga akhirnya aku hanya membohongi perasaan ku dan juga menyakiti orang lain saja. Aku ingin berubah, aku ingin seperti kamu dan aku ingin hanya memiliki satu cinta yang aku jalani ."
Aku memeluk renita,
"kalau memang begitu, aku coba bantu"
Perbincangan yang berakhir jam 10.30 malam, dan diakhiri dengan doa.
Pagi pagi sekali kami berangkat ke ponpes al ikhlas.
Sesuai janjiku aku akan membantu renita, semalam aku mendapat mimpi agar membawa renita ke ponpes.
"Nil, aku cantik ga? Haduh ga pede nih"
"cantik kok, cantik banget malah" renita lebih cantik menggunakan busana muslim dan jilbab pink itu.
Renita terus memegangi tanganku saat memasuki lingkungan ponpes.
"tunggu sebentar, aku menemui ustadzah dulu"
Ku tinggalkan renita diluar kantor ustadzah.
5menit kemudian aku kembali.
"ustadzah aisyah ngizinin , yuk ke kamar"
Kami menata beberapa barang renita dikamar dan sedikit membereskan bagian yang berantakan.
Saat tiba waktu ngaji..
"nila, kamu duluan aja ke mushola, nanti aku nyusul"
"yaudah, aku duluan"
Aku meninggalkan renita yang sedang mengenakan jilbab.
Renita melangkah menuju mushola, dan hatinya berdebar saat seorang ikhwan melintas dihadapannya.
Siapa dia? Ingin aku mengenalnya..batin renita.
Renita sampai dimushola dan duduk disampingku yang sedang mengaji.
"sst, aku pengen nanya. Cowo itu siapa?(menunjuk ke arah ikhwan tadi) (aku masih terus mengaji) nanti kenalin aku yaa..dan kayaknya aku naksir deh sama dia!"
"syut ! Cepat mengaji disini bukan tempat ngerumpi" ustadzah Mimi menegur Renita.
huh, nyebelin banget nih ibu-ibu batin renita.
"apa katanya ? Dia marahin kamu nil?" tanya renata padaku yang baru keluar perpus
"ustadzah mimi cuma negur aku aja, bagaimanapun kamu tanggung jawab aku., aku harus jadi pembimbing aku.
Cuma masalahnya, aku belum mampu dan kak ivy yang jadi pembimbingku selama ini sakit, aku bingung kita harus cari pembimbing dimana?"
"tuh ..(menunjuk seseorang) kata kamu dia juga pembimbing kan?" aku melirik kearah yang ditunjuk renita.
Sebenarnya aku gak mau, tapi apa boleh buat..
"kak, trimakasih sudah mau jadi pembimbing kami"
"iya sama-sama".
Aku dan renita keluar ruangan
"nil..kayaknya aku udah nemuin apa yang aku cari deh !! Dia itu orang yang memotivasi aku untuk jadi muslimah, aku jadi tambah semangat . Kalau dipikir pikir bener kata kak Rifki pake jilbab bikin adem hati, dan menjauhkan dari maksiat. Jadi ga sabar dibimbing sama kak rifki lagi"
Ini yang aku takutkan, aku takut renita jatuh cinta pada kak rifki, orang yang juga aku cintai diponpes ini.
"alhamdulilah.. Tapi kalau ga ada kak rifki kamu masih mau pake jilbabkan?"godaku.
"yaiyalah .. Kan kata kak rifki semua harus karena allah"
Aku tersenyum, meski bibir mengucap hamdallah tapi hati gundah, takut
Kehilangan orang yang juga memotivasiku sejak dulu sampai sekarang.
Ulfah Z
blog :: Fhalopii.blogspot.com
fb : Ulfah ff Nevata
Cerpen Cinta Satu Cinta untuk Renita
Cerpen Cinta - Koleksi cerpen cinta terbaru 2011
SATU CINTA UNTUK RENITA
oleh: Ulfah Z

"nil, kamu beda
banget jadi islamik pake busana muslim, jilbab" komentar renita
kepadaku
"sekarang kan aku santri ren, cantik ya? kamu juga cantik kok
kalau jadi islamik"
"aku belum siap"
renita tertawa
"kamu pasti cape, aku anter ke kamar kamu aja yaa, supaya kamu bisa istirahat."
Aku mengikuti renita, yang menuntun ku menuju kamar.
"yaudah kamu
istirahat deh.."
renita menutup pintu. ya..perjalanan selama 3jam itu membuatku lelah, dan terlelap dalam buai mimpi.
mataku mulai membuka, tenggorokan terasa gersang, aku pergi ke dapur untuk meminum segelas air. tapi saat aku melintasi ruang tamu, sosok asing mencuri perhatianku. seorang lakilaki berjaket biru duduk disofa, siapa dia? tanyaku
"heii, udah bangun?"
"siapa dia?" tanyaku
"dia kakak kelasku, nil tolong bawa minuman ini kesana yaa, aku pengen pipis nih" aku tidak enak menolak, jadi ku lakukan. aku menerima nampan dan membawanya keruang tamu, saat meletakan diatas meja dia memegang tanganku, dengan cepat aku lepaskan.
"lo siapa?"
"saya teman renita."
dengan cepat aku membalik dan pergi kedapur.
"lho, kok gak temenin kak ivan ngobrol?"
"ntar jadi fitnah, kalo lawan jenis berdua duaan"
"kan ga ada yang lihat"
"tapi allah maha melihat"
"iya deh nila..kamu lebih paham"
Ku hanya bisa menggelengkan kepala saat Renita dan irvan bercanda,sesekali berpegangan tangan. Ya allah jauhkan Renita dari godaan syetan, doa ku saat menunaikan ibadah sholat asar. Malam harinya tepat jam 8malam, perut ku terasa lapar. Aku hendak mengajak renita makan diluar, tapi tak ku temukan diseluruh penjuru rumah. Terdengar suara dari taman belakang, aku mengintip dari jendela, kulihat ada sosok yang mencuriga kan disudut yang gelap. Ku beranikan diri mendekatinya, dengan senter ditangan lalu ku sorot pada sudut itu,
Astagfirullah !! Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat sosok yang amat ku kenali berduaan dengan seorang laki-laki, apa yang mereka lakukan?? Dengan tanpa pikir panjang aku menarik renita dari pelukan makhluk itu.
"lebih baik kamu pulang, bertamunya besok saja" aku mengusir secara halus. Setelah dia pergi, aku bertengkar hebat dengan Renita.
"apa hak kamu melakukan itu? Dia pacar aku !!"
"aku sahabat kamu !! dan yang tadi kamu lakukan itu dosa!! Allah tidak menyukainya."
"Alah baru setahun pake jilbab aja, udah belagu gini . Kamu emang sahabat aku, tapi kamu ga berhak ngatur aku !!"
Renita berlalu ke kamarnya, dari mata mengalir butiran butiran bening apa yang aku lakukan ini salah?
***
Siang ini, renita mengajaku jalan. Dia tidak memberi tauku akan kemana, dia hanya mengatakan "kamu akan kembali ke masa lalu". Dan soal tadi malam, tak satupun dari kami membahasnya.
Sampailah kami ditempat tujuan.
Ya..renita benar, aku kembali ke masa lalu.
Cafe Magelitta, tempat aku dan renita nongkrong-nongkrong dulu, cafe penuh kenangan.
Renita mengajaku menemui seseorang yang sedang duduk sendirian.
Subhanallah ! itu...seseorang yang dulu pernah jadi pengisi hatiku, sejenak dadaku berdebar debar, rasa cinta masa lalu datang seketika.
"kalian ngobrol aja dulu, aku kesana dulu"
Renita pergi, aku masih berdiri, tak percaya akan bertemu dengan dia lagi.
"La, duduk. Ga pegel apa berdiri terus??" tanpa berkata kata aku duduk .
"jujur, kamu banyak berubah . Dari segi penampilan kamu sekarang berjilbab, dan aku yakin sifat kamu pasti berubah. Jujur kamu lebih cantik pake jilbab itu"
Aku gak bisa nahan rasa malu ku, dipuji oleh Rizal.
"kamu juga beda, terlihat lebih dewasa .." perbincarangan kami berlanjut cappucino, diatas meja menjadi saksi bisu pertemuan kami.
***
Malam ini kami ngobrol berdua dikamar renita.
"senangnya hati..bertemu cinta pertama di cafe kenangan." renita menyindir soal pertemuan tadi siang.
Aku tersenyum.
"kalian tuh cocok, balikan bukan ide yang buruk kan ?" aku diam sejenak.
"aku gak mau, pelajar yang aku terima selama setahun ini jadi mubazir, mereka mengajarkan ku etika dalam islam, dan apa apa yang tidak diperbolehkan dalam islam, termasuk pacaran"
"tapi apa sudah hilang perasaan mu pada rizal?"
Jujur rasa itu datang sesaat, namun hatiku telah menemukan penghuni hati yang lain.. Batinku
"Nila...aku menyesali jalan hidup ku sekarang, kamu tau kak irvan? dia adalah pacar ke-3 ku, dan laki laki yang saat itu kepergok ditamaJuga pacar ku, Devian namanya. Dan saat tadi siang dicafe...aku juga berdua dengan pacar ke 2 ku, Zian.
Aku terjebak dalam permainan ku sendiri, awalnya aku hanya ingin mendapatkan perhatian yang lebih . Karena aku tak pernah dapat perhatian dari ke2 orangtua ku yang sibuk diluar negri. Tapi hingga akhirnya aku hanya membohongi perasaan ku dan juga menyakiti orang lain saja. Aku ingin berubah, aku ingin seperti kamu dan aku ingin hanya memiliki satu cinta yang aku jalani ."
Aku memeluk renita,
"kalau memang begitu, aku coba bantu"
Perbincangan yang berakhir jam 10.30 malam, dan diakhiri dengan doa.
***
Pagi pagi sekali kami berangkat ke ponpes al ikhlas.
Sesuai janjiku aku akan membantu renita, semalam aku mendapat mimpi agar membawa renita ke ponpes.
"Nil, aku cantik ga? Haduh ga pede nih"
"cantik kok, cantik banget malah" renita lebih cantik menggunakan busana muslim dan jilbab pink itu.
Renita terus memegangi tanganku saat memasuki lingkungan ponpes.
"tunggu sebentar, aku menemui ustadzah dulu"
Ku tinggalkan renita diluar kantor ustadzah.
5menit kemudian aku kembali.
"ustadzah aisyah ngizinin , yuk ke kamar"
Kami menata beberapa barang renita dikamar dan sedikit membereskan bagian yang berantakan.
***
Saat tiba waktu ngaji..
"nila, kamu duluan aja ke mushola, nanti aku nyusul"
"yaudah, aku duluan"
Aku meninggalkan renita yang sedang mengenakan jilbab.
Renita melangkah menuju mushola, dan hatinya berdebar saat seorang ikhwan melintas dihadapannya.
Siapa dia? Ingin aku mengenalnya..batin renita.
Renita sampai dimushola dan duduk disampingku yang sedang mengaji.
"sst, aku pengen nanya. Cowo itu siapa?(menunjuk ke arah ikhwan tadi) (aku masih terus mengaji) nanti kenalin aku yaa..dan kayaknya aku naksir deh sama dia!"
"syut ! Cepat mengaji disini bukan tempat ngerumpi" ustadzah Mimi menegur Renita.
huh, nyebelin banget nih ibu-ibu batin renita.
***
"apa katanya ? Dia marahin kamu nil?" tanya renata padaku yang baru keluar perpus
"ustadzah mimi cuma negur aku aja, bagaimanapun kamu tanggung jawab aku., aku harus jadi pembimbing aku.
Cuma masalahnya, aku belum mampu dan kak ivy yang jadi pembimbingku selama ini sakit, aku bingung kita harus cari pembimbing dimana?"
"tuh ..(menunjuk seseorang) kata kamu dia juga pembimbing kan?" aku melirik kearah yang ditunjuk renita.
Sebenarnya aku gak mau, tapi apa boleh buat..
***
"kak, trimakasih sudah mau jadi pembimbing kami"
"iya sama-sama".
Aku dan renita keluar ruangan
"nil..kayaknya aku udah nemuin apa yang aku cari deh !! Dia itu orang yang memotivasi aku untuk jadi muslimah, aku jadi tambah semangat . Kalau dipikir pikir bener kata kak Rifki pake jilbab bikin adem hati, dan menjauhkan dari maksiat. Jadi ga sabar dibimbing sama kak rifki lagi"
Ini yang aku takutkan, aku takut renita jatuh cinta pada kak rifki, orang yang juga aku cintai diponpes ini.
"alhamdulilah.. Tapi kalau ga ada kak rifki kamu masih mau pake jilbabkan?"godaku.
"yaiyalah .. Kan kata kak rifki semua harus karena allah"
Aku tersenyum, meski bibir mengucap hamdallah tapi hati gundah, takut
Kehilangan orang yang juga memotivasiku sejak dulu sampai sekarang.
Ulfah Z
blog :: Fhalopii.blogspot.com
fb : Ulfah ff Nevata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment